RAMALAN BINTANG ABADI

WWF mengundang peran aktif korporasi dalam pelestarian lingkungan

Jakarta (22/11) – Greater Support, Better Synergy. Itulah tema yang diangkat WWF-Indonesia dalam Corporate Gathering yang diselenggarakan di Pacific Place Jakarta, tanggal 23 November 2011. Forum tahunan bagi mitra korporasi WWF-Indonesia ini bertujuan meningkatkan kepedulian danmenggiatkan peran aktif para pelaku bisnis dalam upaya pelestarian lingkungan sekaligus memberikan pendampingan bagi korporasi yang berkomitmen untuk berkontribusi dalam gerakan penyelamatan lingkungan.

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang akan genap berusia 50 tahun pada September 2012 mendatang ini berusaha membuktikan bahwa kepentingan dunia usaha tidak harus selalu berbenturan dengan nilai-nilai konservasi. Berbagai kerjasama WWF dengan dunia usaha mampu membuktikan kondisi tersebut. Sebut saja inisiatif WWF dalam mendorong manajemen hutan berkelanjutan melalui Global Forest Trade & Network). Tidak hanya itu, dalam inisiatif Seafood Savers, WWF berupaya mendorong perikanan berkelanjutan dengan membentuk sebuah kelompok perusahaan yang terdiri dari produsen, eksportir, importir, ritel, dan institusi finansial yang bergerak dalam bisnis sumber daya laut.

Direktur Pemasaran WWF-Indonesia, Devy Suradji berujar, “Upaya konservasi pada dasarnya bertujuan untuk memastikan kelayakan daya dukung lingkungan bagi manusia, baik di darat maupun lautan. Konsep keberlanjutan (sustainability) pada hakekatnya bukan untuk membatasi pertumbuhan ekonomi atau aktivitas manusia lainnya, tapi justru memastikan bahwa sumber daya yang kita butuhkan akan tetap ada dalam jangka panjang.”

Ia juga menambahkan bahwa upaya pelestarian lingkungan dan isu keberlanjutan memerlukan kolaborasi harmonis berbagai pihak, mulai dari LSM, pemerintah, korporasi, dan masyarakat luas selaku kelompok konsumen. Peran korporasi secara khusus dapat dilakukan secara bertahap dan terus meningkat, lebih dari level pencitraan semata. Mengingat permasalahan lingkungan selalu berevolusi dan berkembang, maka dukungan dan komitmen jangka panjang dari korporasi sangat diperlukan untuk menjawab tantangan tersebut.

Corporate Gathering juga digelar sebagai bentuk apresiasi bagi mitra korporasi WWF yang telah membuktikan komitmennya bagi upaya pelestarian lingkungan. Dalam sesi yang sama, rekan-rekan dunia usaha berkesempatan menyimak berbagai program kemitraan korporasi yang telah dikembangkan WWF untuk menjawab tantangan dunia usaha dan lingkungan agar semakin berkelanjutan. Salah satu contoh kerjasama positif yang dilakukan WWF adalah dengan menggandeng Teh Kotak dalam mendukung komunitas petani teh lidah buaya di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah.

Dukungan perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan tidak selalu dalam bentuk dana, ada juga yang memberi dukungan dalam bentuk fasilitas yang bisa menjawab kebutuhan kampanye WWF. Buktinya, HINO yang menyumbangkan truk Panda Mobile pada tahun 2010 dan berhasil memperluas kapasitas upaya edukasi lingkungan yang dikerjakan oleh WWF di sekolah, universitas, serta ruang publik lainnya. Sampai saat ini, truk Panda Mobile telah menjangkau dan menyebarluaskan pesan-pesan lingkungan kepada seratus ribu orang di JABODETABEK, Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Semarang.

Upaya lainnya yang digarap oleh WWF dan mitra korporasinya adalah peluncuran kartu kredit affinity bersama BNI 46. Jika pada bulan Mei lalu diluncurkan kartu versi gold, kali ini WWF dan BNI memperkenalkan kartu platinum affinity yang memiliki segmen pengguna kartu kredit yang berbeda dari seri kartu affinity sebelumnya.

Sebagai pelengkap Corporate Gathering, WWF juga memberi kesempatan bagi publik dan eksekutif muda untuk menghadiri pameran di lantai dasar (GF) Pacific Place pada tanggal 21-25 November 2011. Pameran ini bisa dikunjungi selama jam operasional mal sehingga pengunjung dapat melihat contoh kerjasama WWF dan mitranya bagi upaya pelestarian lingkungan di Indonesia. Setiap staf dan relawan WWF yang bertugas juga siap berbagi info seputar gaya hidup ramah lingkungan.

Tak kalah menarik, publik secara umum dan pekerja kantor secara khusus dapat menyumbangkan kertas bekas yang sudah tidak terpakai di stand ini untuk diteruskan kepada kelompok pendaur ulang “Ancol Sayang Lingkungan” yang akan mengolahnya menjadi benda bernilai ekonomi. Selain komunitas tersebut, WWF juga memperkenalkan para penulis buku puisi Sarang Enggang, yaitu trio penyair dari Kalimantan Barat yang ingin menyuarakan kekhawatiran dan kepedulian atas permasalahan lingkungan di wilayah mereka melalui karya-karyanya. Puisi mereka nantinya akan dibacakan oleh para pemimpin perusahaan dan publik figur dalam acara puncak Corporate Gathering tanggal 23 November 2011.

Catatan untuk Editor
Tentang WWF
WWF adalah salah satu organisasi konservasi independen yang didukung oleh lebih dari 5 juta supporter di seluruh dunia dan memiliki jaringan global yang aktif di lebih dari 100 negara. Misi WWF adalah untuk menghentikan degradasi alam serta membangun masa depan dimana manusia bisa hidup secara harmonis dengan alam melalui upaya konservasi keragaman hayati, mendorong pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam terbarukan dan mendukung pengurangan polusi dan konsumsi berlebihan. Kunjungi www.wwf.or.id untuk berita dan informasi terbaru. Tentang Corporate Partnership WWF-Indonesia
Program Corporate Partnership WWF-Indonesia dirancang demi menjawab tantangan konservasi mandiri yang mendorong kerjasama berkualitas dan berkesinambungan, dimana konservasi dan dunia usaha dapat berjalan seiring dalam upaya menjaga bumi tetap hijau. Beberapa bentuk kerjasama yang ada antara lain melalui program Corporate Club, Corporate Sponsorship, dan Corporate Supporter. Kunjungi www.wwf.or.id/corporatepartnership untuk keterangan selengkapnya.

Informasi lebih lanjut, hubungi:

• Anggita Vela, Corporate Partnership Officer , Email: avela@wwf.or.id
• Shintya Kurniawan, Media Development Officer, Email: skurniawan@wwf.or.id

© WWF-Indonesia/Irza Rinaldi