Salam Buat Pembaca yang budiman

Kepada pembaca yang budiman,
Blog yang saya kelola ini masih dalam tahap pengembangan, oleh sebab itu segala kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan blog ini silahkan kirimkan komentarnya...,
Adapun tujuan blog ini adalah untuk berbagi berbagai informasi seperti teknology, berita,kesehatan, promosi suatu produk, hiburan, Ilmu pengetahuan, Info Pariwisata dll...., semoga Blog yang saya buat bisa bermanfaat bagi pembaca yang budiman.
Selamat Membaca
( Salam Sejahtera)

JEFSTARCOM

My photo
bandung barat, jawa-barat, Indonesia
Jefstarcom adalah usaha di bidang Sales & service Komputer, melayani service Call. Kami menjual komputer dengan biaya murah dan mutu terjamin sesuai dengan logo perusahaan kami, Komputer menghibur dan mencerdaskan... JEFFRIE GERRY, Seorang pengusaha yang sukses bercita-cita Membangun dunia menjadi lebih baik, peduli pada sesama, Menjaga kelestarian Lingkungan Hidup. Baru-baru ini telah mengembangkan Usahanya sampai pada tingkat International.. dengan falsafah... "Saya membangun suatu unit usaha adalah untuk menciptakan lapangan kerja"..dan berbagi untuk kesejahteraan bersama, dengan sistem kemitraan Usaha,,

Wednesday, March 14, 2012

Indonesia Menjadi Salah satu Negara Prioritas Bagi Swedia

Saturday, 22 August 2009 15:19

Linggawati Hakim
Duta Besar RI Untuk Swedia


Hubungan bilateral Indonesia dengan Swedia memang pernah kurang harmonis di masa lalu karena masalah GAM. Indonesia tidak menempatkan Duta Besar nya di Stockholm selama kurang lebih 4 tahun (2002-2006), namun sejak tercapainya Perjanjian Damai dengan GAM pada bulan Agustus 2005, hubungan bilateral dengan Swedia telah memasuki era baru. Pemerintah RI kemudian menempatkan saya sebagai Duta Besar sejak akhir November 2006 hingga sekarang. Sejak awal, saya berkeinginan untuk meningkatkan kembali hubungan bilateral kedua negara melalui berbagai kerjasama yang akan membawa manfaat kongkrit bagi Indonesia maupun Swedia.

Setelah Perjanjian Damai dengan GAM, beberapa tokoh GAM di Swedia juga sudah mulai melakukan komunikasi dengan KBRI, bahkan beberapa di antaranya telah mengadakan pertemuan dengan saya. Biasanya mereka akan meminta visa ke KBRI untuk berkunjung ke Indonesia, termasuk membawa keluarganya untuk mengunjungi Aceh. Sejauh ini tidak ada masalah yang timbul dari warga Aceh di Swedia yang umumnya sudah memiliki kewarganegaraan Swedia. Walaupun masih ada beberapa tokoh GAM yang belum dapat menerima Perjanjian Damai, namun secara umum terdapat keinginan bersama di antara masyarakat Aceh di Swedia, untuk turut memberikan kontribusi positif bagi upaya pembangunan di Aceh agar rakyat Aceh dapat menikmati perdamaian dan kesejahteraan yang lebih baik dari sebelumnya. Dalam berbagai kegiatan, KBRI selalu berupaya untuk mengundang dan melibatkan sejumlah warga Aceh di Swedia. Beberapa di antaranya bahkan aktif berperan dalam forum pengajian dan kegiatan kemasyarakatan yang diselenggarakan oleh KBRI Stockholm.

Era Baru Baru Bilateral RI - Swedia

Hubungan bilateral Indonesia-Swedia memasuki era baru sejak tahun 2006. Perubahan sikap dan perhatian yang cukup besar Swedia terhadap Indonesia tercermin dari pernyataan Menlu Swedia, Carl Bildt, pada saat menyampaikan kebijakan luar negeri Pemerintah Swedia di depan Parlemen di awal tahun 2008, yang memasukkan Indonesia sebagai salah satu negara prioritas di dalam mengembangkan hubungan luar negeri Swedia. Sikap ini kemudian diikuti oleh kunjungan Menlu Swedia, Carl Bildt, ke Indonesia pada tanggal 21 – 22 April 2008. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan resmi bilateral Menlu Swedia ke Indonesia yang pertama kalinya sejak pembukaan hubungan diplomatik Indonesia dengan Swedia pada tahun 1950. Berbagai pertemuan dan kegiatan Menlu Swedia selama berada di Indonesia ditujukan untuk mempromosikan upaya peningkatan hubungan bilateral kedua negara. Pada kesempatan tersebut, Menlu RI dan Menlu Swedia juga telah meluncurkan Dialog HAM bilateral Indonesia-Swedia yang substansinya telah dituangkan dalam suatu kesepakatan (Exchange of Notes) antara kedua negara pada akhir tahun 2007. Perlu dicatat bahwa Dialog HAM dengan Swedia agak berbeda dengan dialog-dialog politik/HAM lainnya karena lebih difokuskan pada kegiatan dan program-program yang kongkrit, khususnya peningkatan capacity building di Indonesia dalam upaya mempromosikan dan menghormati HAM. Dalam kerangka Dialog HAM ini, Swedia banyak memberikan bantuan pendidikan, pelatihan, riset, pertukaran kunjungan dan pengalaman di antara para ahli HAM kedua negara, yang pelaksanaannya melibatkan institusi seperti RWI (Roul Wallenberg Institute) dan SIDA (Swedish International Development Agency).

Swedia merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia di dalam meningkatkan kerjasama di berbagai bidang. Bantuan kerjasama pembangunan Swedia yang dialokasikan untuk Indonesia pada periode 2005-2009 adalah antara SEK 440 juta (US $74 juta) sampai dengan SEK 680 juta (US $ 134 juta). Swedia juga selalu memberikan dukungan bagi pencalonan Indonesia di berbagai Badan-Badan internasional, seperti Dewan HAM PBB, Dewan Keamanan PBB, Dewan ITU (International Telecommunication Union), ILC (International Law Commission) dan IMO (International Maritime Organization).

Meningkatkan hububungan Ekonomi

Dengan meningkatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Swedia, kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi antara kedua negara diperkirakan akan mengalami peningkatan yang tajam. Menteri Perdagangan Swedia, Mr. Sten Tolgfors, telah melakukan kunjungan ke Indonesia pada bulan Mei 2007 dengan membawa rombongan pengusaha Swedia. Beberapa perusahaan Swedia telah kembali memandang Indonesia sebagai negara tujuan pengembangan investasi mereka. Saat ini terdapat 44 perusahaan besar Swedia yang telah membuka kantor cabangnya di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah ABB, Astra Zeneca, Atlas Copco, Chubb Safes, Electrolux, Ericsson, Hennes Mauritz (HM), IKEA, Oriflame, Sandvik, Scania,SKF, Swedish Match Cigars, dan Tetra Pak. Perusahaan besar seperti Ericsson bahkan telah menempatkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi dan pasar ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan India. Perluasan kegiatan industri dan investasi Ericsson selama tahun 2007 mencerminkan peningkatan investasi Swedia di Indonesia. Pada periode 2007-2008, kecenderungan ekspor-impor antara kedua negara mengalami perubahan yang cukup berarti, dimana nilai impor Swedia dari Indonesia mengalami kenaikan sekitar 7%. Saat ini perusahaan Scanoil sedang dalam proses mengembangkan investasi senilai US$ 300 juta dengan membuka perkebunan jarak di beberapa kepulauan di Indonesia untuk proyek energi alternatif (bio fuel). Diharapkan investasi perusahaan-perusahaan besar Swedia di Indonesia akan turut memberikan kontribusi bagi kemajuan ekonomi nasional dan membuka lapangan kerja bagi rakyat Indonesia.

KBRI Stockholm juga banyak melakukan kegiatan promosi kebudayaan dan pariwisata guna memperkenalkan Indonesia dan meningkatkan minat orang Swedia untuk mengunjungi Indonesia, khususnya dalam Visit Indonesia Year 2008. Kegiatan tsb meliputi pagelaran seni tari dan musik Gamelan, peragaan busana, hidangan makanan khas Indonesia, pameran pariwisata, festival Seni, peragaan busana dan pemutaran film Indonesia. Perbaikan citra Indonesia di Swedia secara umum juga tercermin dari peningkatan jumlah wisatawan Swedia ke Indonesia yang cukup besar selama tahun 2007. Trend penurunan jumlah wisatawan pada tahun 2006 sebagai akibat insiden Bom Bali II di tahun 2005, telah berangsur membaik. Jumlah wisatawan Swedia ke Indonesia pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 40.000 orang atau mengalami kenaikan sebesar 35% dibandingkan jumlah tahun 2006.

Selain itu, kunjungan delegasi dari kedua negara, baik dari kalangan pemerintahan (eksekutif) maupun parlemen (legislatif) dan civil society/LSM juga semakin meningkat sejak awal tahun 2007. Hal ini mencerminkan peningkatan intensitas hubungan antara berbagai insititusi di kedua negara (people to people contact).
Saya juga mempunyai hubungan baik dengan Dubes Swedia di Jakarta, Dr. Ann Marie PennegÄrd. Bahkan sebelum beliau berangkat ke Jakarta untuk menduduki jabatan Dubes, saya sudah menjalin hubungan yang baik dengan beliau. Adanya komunikasi dan kerjasama yang baik di antara kami sangat membantu pelaksanaan tugas di dalam meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Swedia dan mencapai tujuan bersama yang akan membawa manfaat bagi kepentingan kedua negara.

Kontribusi Diplomat Perempuan

Menurut hemat saya, Deplu merupakan salah satu Departemen yang telah memberikan perhatian dan kesempatan yang baik bagi perempuan untuk berkembang dan menduduki posisi-posisi strategis di Deplu maupun di Perwakilan RI. Pimpinan Deplu perlu terus melanjutkan kebijakan ini sehingga diplomat perempuan dapat turut memberikan kontribusi yang signifikan dalam kiprah diplomasi Indonesia. Namun hal ini tentunya perlu dilakukan berdasarkan ‘merit system’, bukan hanya sebagai hadiah atau sekedar memenuhi quota perwakilan perempuan untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di Deplu. Saya kira saat ini cukup banyak perempuan di Deplu yang mempunyai potensi untuk mencapai karir setinggi.tingginya, bahkan di masa mendatang akan lebih banyak perempuan di Deplu yang menduduki posisi pimpinan mengingat dalam beberapa tahun terakhir ini setengah dari para calon diplomat yang direkrut oleh Deplu adalah perempuan.

( By Jeffrie Gerry)

No comments: